.
Prinsip Dasar Pengenceran Dan
Titrasi
A. Pengenceran
Pengenceran adalah suatu peristiwa penurunan
molaritas larutan dengan penambahan volume larutan. Persamaan yang digunakan
untuk menyatakan hubungan molaritas larutan sebelum dan setelah pengenceran
adalah sebagai berikut:
M1 X V1 = M2 X V2
M1 = Molaritas larutan sebelum pengenceran
M2 = Molaritas larutas setelah pengenceran
V1 = Volume sebelum pengenceran
V2 = Volume setelah pengenceran (Sutresna,2006).
Ada beberapa langkah dalam
mempersiapkan suatu larutan dengan molaritas tertentu:
- Zat terlarut ditimbang teliti ke dalam sebuah labu volumetri ( labu ukur ).
- Ditambahkan air suling.
- Campuran digoyang melingkar ( diolek ) untuk melarutkan zat terlarut.
- Setelah ditambahkan air lagi, digunakan pipet tetes untuk menambahkan air dengan hati – hati sampai volume permukaan cairan tepat berimpit dengan tanda lingkaran pada leher labu.
Ø Labu disumbat dan kemudian dikocok
agar larutan seragam.
Melalui proses pengenceran,
kepekatan larutan akan berkurang sesuai dengan volume akuades yang ditambahkan.
Setelah pengenceran, kepekatan larutan menjadi lebih kecil dibandingkan volume
sebelumnya. Dengan kata lain, pengenceran dimaksudkan untuk mengubah kepekatan
suatu larutan, dari larutan yang pekat menjadi larutan yang kurang pekat
(Mulyani,2009).
A.
Titrasi
Titrasi adalah penambahan secara hati-hati sejumlah larutan
basa dengan konsentrasi yang
diketahui kedalam larutan asam dengan
konsentrasi yang tidak diketahui ( penambahan sam kebasa) untuk mencapai titik
akhir. Titik akhir ditandai dengan perubahan warna indikator atau kenaikan pH tiba-tiba. Meskipun pH campuran
reaksi berubah secara kontinu selama proses titrasi asam basa (Oxtoby,2001).
Larutan yanng telah diketahui kekuatan (konsentrasinya)
dengan tepat disebut larutan standar. Lengkapnya titrasi ketika terdeteksinya
suatu perubahan yang tidak boleh salah dilihat memberikan perubahan visual yang
jelas (entah suatu perubahan warna atau pembentukan keruhan) di dalam cairan
yang sedang di titrasi ( Basset,1998).
Perhitungan
titrasi didasarkan pada rumus:
V.N titran = V.N terlarut
|
Dimana V adalah volume dan N
adalah normalitas. Kita tidak menggunakan molaritas (M) disebabkan dalam keadaan
reaksi yang telah berjalan sempurna (reagen sama-sama habis bereaksi) yang sama
adalah mol-equivalen bukan mol. Mol-equivalen dihasilkan dari perkalian
normalitas dengan volume(Brady,2002).
Tags: Proses Titrasi, pengertian Titrasi, Titrasi, Rumus Titrasi, pengenceran, dasar pengenceran, proses pengenceran, persamaan molaritas pengenceran.
4 komentar:
kakak, kalo ada sitasi mohon daftar pustakanya juga dilampirkan ya, biar jadi sumber yang bisa dipercaya, makasih :)
Bilang aja lu mau copas tapi susah nyari dapusnya
Terima kasih sudah berbagi👍
Sa ae wkwkw
Posting Komentar