Minggu, 12 Mei 2013

Prinsip Dasar Pengenceran Dan Titrasi



.   Prinsip Dasar Pengenceran Dan Titrasi
A.   Pengenceran
Pengenceran adalah suatu peristiwa penurunan molaritas larutan dengan penambahan volume larutan. Persamaan yang digunakan untuk menyatakan hubungan molaritas larutan sebelum dan setelah pengenceran adalah sebagai berikut:
M1 X V1 = M2 X V2

M1 = Molaritas larutan sebelum pengenceran
M2 = Molaritas larutas setelah pengenceran
V1 = Volume sebelum pengenceran
V2 = Volume setelah pengenceran (Sutresna,2006).
Ada beberapa langkah dalam mempersiapkan suatu larutan dengan molaritas tertentu:
  •   Zat terlarut ditimbang teliti ke dalam sebuah labu volumetri ( labu ukur ).
  •   Ditambahkan air suling.
  •   Campuran digoyang melingkar ( diolek ) untuk melarutkan zat terlarut.
  •   Setelah ditambahkan air lagi, digunakan pipet tetes untuk menambahkan air dengan hati – hati sampai volume permukaan cairan tepat berimpit dengan tanda lingkaran pada leher labu.
Ø  Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan seragam.
Melalui proses pengenceran, kepekatan larutan akan berkurang sesuai dengan volume akuades yang ditambahkan. Setelah pengenceran, kepekatan larutan menjadi lebih kecil dibandingkan volume sebelumnya. Dengan kata lain, pengenceran dimaksudkan untuk mengubah kepekatan suatu larutan, dari larutan yang pekat menjadi larutan yang kurang pekat (Mulyani,2009).
A.     Titrasi
Titrasi adalah penambahan secara hati-hati sejumlah larutan basa dengan konsentrasi  yang diketahui  kedalam larutan asam dengan konsentrasi yang tidak diketahui ( penambahan sam kebasa) untuk mencapai titik akhir. Titik akhir ditandai dengan perubahan warna indikator atau  kenaikan pH tiba-tiba. Meskipun pH campuran reaksi berubah secara kontinu selama proses titrasi asam basa (Oxtoby,2001).
Larutan yanng telah diketahui kekuatan (konsentrasinya) dengan tepat disebut larutan standar. Lengkapnya titrasi ketika terdeteksinya suatu perubahan yang tidak boleh salah dilihat memberikan perubahan visual yang jelas (entah suatu perubahan warna atau pembentukan keruhan) di dalam cairan yang sedang di titrasi ( Basset,1998).   
Perhitungan titrasi didasarkan pada rumus:

 

V.N titran = V.N terlarut
  
Dimana V adalah volume dan N adalah normalitas. Kita tidak menggunakan molaritas (M) disebabkan dalam keadaan reaksi yang telah berjalan sempurna (reagen sama-sama habis bereaksi) yang sama adalah mol-equivalen bukan mol. Mol-equivalen dihasilkan dari perkalian normalitas dengan volume(Brady,2002).
Tags: Proses Titrasi, pengertian Titrasi, Titrasi, Rumus Titrasi, pengenceran, dasar pengenceran, proses pengenceran, persamaan molaritas pengenceran.

4 komentar:

kakak, kalo ada sitasi mohon daftar pustakanya juga dilampirkan ya, biar jadi sumber yang bisa dipercaya, makasih :)

Bilang aja lu mau copas tapi susah nyari dapusnya

Terima kasih sudah berbagi👍

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More